Linux Basic to Advanced: Part 3 - Mengatur File dan Direktori

Yasya El Hakim

 Artikel ini adalah seri ketiga dasar dari Linux yang harus diketahui. Meskipun beberapa tools hacking tersedia untuk Windows dan Mac, tetapi sebenarnya tidak sedikit hacker menggunakan Linux karena banyak tools yang sangat luar biasa.

Sebelum melanjutkan, pastikan kamu sudah membaca Part 1 dan Part 2 dari seri ini.

Dalam sari ini, kita akan melihat bagaimana cara mengatur file dan direktori di Linux, seperi  menyalin, mengganti nama, memindahkan, dan melihat file atau direktori. Lalu kita akan mempelajari sedikit tentang networking dan perintah ifconfig.

Tahap 1: Menyalin File (cp)
Pada seri sebelumnya, kita sudah belajar cara membuat sebuah file bernama fileyasya di direktori /etc/apt/.

Mari kita bayangkan bahwa kita memerlukan salinan file dari direktori home, root. Kita bisa melakukannya dengan menggunakan perintah:

cp fileyasya /root

Kita hanya memberi tahu salinan fileyasya (di direktori kita saat ini) ke direktori pengguna root. Kita tidak perlu menentukan direktori untuk fileyasya, jika kita berada di direktori kita saat ini. Perintah untuk membuat salinan file yang ditentukan dan menempatkannya di direktori yang ditentukan sehingga file aslinya tidak tersentuh dan tidak berubah, jadi sekarang kita memiliki dua salinan file asli.

Kamu bisa lihat gambar di atas.

Bagaimana jika kita ingin menyalin file dari direktori yang tidak ada dalam direktori kita saat ini? Dalam hal ini, kita perlu menuliskan path ke direktori, seperti: 

cp /etc/apt/fileyasya /root

Dan juga, perhatikan bahwa kita tidak perlu menentukan nama file salinan. Tidakan tersebut hanya membuat salinan dan memberinya nama yang sama dengan aslinya "fileyasya"

Tahap 2: Memindahkan File (mv)
Sayangnya, Linux tidak memiliki perintah rename untuk mengganti nama file, sehingga sebagian besar pengguna menggunakan perintah move (mv) untuk memindahkan dan mengganti nama kedua file tersebut. Mari kita bayangkan sekarang bahwa kita menempatkan file baru di direktori yang salah dan kita ingin meletakkan di direktori root (/). Kita bisa menggunakan perintah move untuk melakukannya.

mv /root/fileyasya /

Perintah tersebut akan memindahkan file fileyasya dari direktori root ke direktori root (/). Perintah move umumnya akan memindahkan file dan tidak meninggalkan salinan lama. Perhatikan bahwa fileyasya telah pindah ke direktori root.

Terkadang, kita ingin mengganti nama file dan tidak ingin memindahkannya ke lokasi yang berbeda. Perintah move juga bisa digunakan untuk itu. Kita akan memberi tahu Linux untuk memindahkan file asli ke file baru dengan nama baru. Misalkan kita ingin mengganti nama file fileyasya menjadi "yasya. Kita cukup memasukkan perintah:

mv fileyasya yasya

Perhatikan, di sini saya tidak menggunakan path direktori apa pun karena saya memindahkan file di direktori saat ini dan ke file di direktori saat ini juga. Jika kita menjalankan perintah listing, kita dapat melihat bahwa fileyasya telah hilang.

Tahap 3: Melihat File (cat & more)
Dari terminal, kita bisa melihat isi file dengan menggunakan perintah cat. cat adalah singkatan dari concatenate.

Perhatikan pada gambar di atas, ada file bernama README. Seringkali, Develeper software menggunakan file ini untuk memberikan catatan penting bagi penggunanya. File tersebut sangatlah penting, terutama yang berfubungan dengan hacking tools. Mari kita lihat isi file Readme.

cat README

Saat kita menjalankan perintah ini, kamu akan melihat banyak teks.

Ada dua perintah yang bekerja sama dengan cat tapi jangan hanya menjalankan teks di layar sampai menyentuh akhir file. Kurang lebih, perintah ini sangat mirip, masing-masing hanya menampilkan satu halaman informasi di layar sampai kamu memintanya untuk scroll ke bawah. Mari kita coba lebih dulu.

more README

Seperti yang dapat kamu lihat, ketika saya menggunakan more, perintah tersebut akan menampilkan file sampai layar terisi penuh dan menunggu instruksi lebih lanjut dari saya. Jika aku menekan enter, maka akan scrolling ke bawah satu baris, sementara jika aku menekan spasi, maka akan scrolling satu halaman.

Tahap 4: Jaringan (ifconfig)
Sebelum saya menyelesaikan tutorial ini, saya ingin menunjukkan satu perintah jaringan sederhana yaitu ifconfig. Bagi kamu yang nyaman dengan jaringan Windows, ketahuilah bahwa kamu dapat menggunakan perintah ipconfig di Windows untuk menampilkan informasi penting pada konfigurasi jaringan kamu. ifconfig di Linux sangat mirip, bedanya hanya satu huruf yang berbeda. Mari kita jalankan ifconfig dan lihat apa yang bisa dilakukannya.

ifconfig

Seperti yang bisa kamu lihat, perintah tersebut akan menampilkan banyak informasi penting yang perlu saya ketahui tentang konfigurasi jaringan sistem saya termasuk IP Address, netmask, broadcast, interface, MAC  Address, dll. Kita akan memperlajari tentang Jaringan (Networking) pada tutorial selanjutnya.

Jika kamu masih belum paham, pastikan kamu sudah membaca Part 1 dan Part 2 dari seri ini, dan jika kamu punya pertanyaan, tulis komentar di bawah. Terimakasih
Yasya El Hakim
404 Not Found!
Comments